cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA GEOMATIKA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 2017, No 2" : 14 Documents clear
Identifikasi Nilai Piksel Sepanjang Garis Pantai di Teluk Genteng Menggunakan Citra Landsat 4-5 TM Adrianus, Indra; Cahya Perbani, Ni Made Rai Ratih; Maryanto, T I
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.657 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2017i2.1766

Abstract

ABSTRAKTeknologi pengindraan jauh memudahkan dalam penyediaan data untuk memperoleh garis pantai, terutama untuk wilayah lautan yang luas seperti Indonesia. Ekstraksi garis pantai dari citra satelit merupakan salah satu cara untuk memperoleh nilai-nilai piksel sepanjang garis pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari dan menentukan pola sebaran nilai piksel di sepanjang garis pantai area sampel di Teluk Genteng serta untuk mengetahui sinkronisasi dengan garis pantai dari Peta RBI. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 4-5 TM dengan Band 5 digunakan untuk memisahkan darat dan air. Pola sebaran nilai piksel didapatkan dengan menampalkan hasil ekstraksi dengan citra asli dan Peta RBI. Dari penelitian ini diperoleh bahwa pola sebaran nilai piksel batas yang terjadi pada area sampel menyebar secara acak, nilai piksel batas tertinggi adalah 242, nilai piksel batas terendah adalah 27, rentang nilai piksel batas adalah 215, rentang nilai piksel air adalah 126, rentang nilai piksel darat adalah 143, dan secara umum bentuk dari ekstraksi hampir mendekati garis pantai Peta RBI.Kata kunci: ekstraksi garis pantai, nilai piksel, Peta RBIABSTRACTTechnologies in remote sensing give the effortless way in preparing data to build the coastline, especially for country which has vast areas of sea such as Indonesia. Coastline extraction from satellite imagery is one of alternatives to get the pixel values along the coastline. To find and determine the distribution pattern of pixel values along the coastline of sampel area in Genteng Bay and to determine the synchronization with the coastline of RBI Map are taken as the focus of this research. Landsat 4-5 TM with Band 5 is the satellite imagery which is used to separate land and water. The distribution pattern of pixel values is obtained through overlaying the extraction with the initial pixel values and RBI Map. It can be detected that distribution of boundary pixel values in sampel area show the random pattern, the maximum values is 242, while the minimum is 27 with range of 215. The range of water pixel values is 126 and 143 for the land. Besides, the coastline extraction almost coincides with RBI Map coastline.Keywords: extraction of coastline, pixel values, RBI Map
Pemodelan Permukaan Digital Data Magnetik Survei Geofisika Udara menggunakan Metode Geostatistika untuk Ekplorasi Mineral (Daerah Studi: Wilayah Komopa, Papua) Nugroho, Hary; Sari, Dewi Kania; Hernawati, Rika
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2078.726 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2017i2.1767

Abstract

ABSTRAKDalam interpretasi data, data hasil survei geofisika udara umumnya perlu diubah menjadi model permukaan digital atau digital terrain model (DTM). Hal ini sebagai langkah untuk memudahkan dalam memahami kondisi data secara keseluruhan. Untuk membuat DTM banyak metode yang dapat diterapkan. Salah satu di antaranya adalah dengan metode Geostatistika Kriging. Penerapan metode Geostatistika Kriging dapat menggunakan berbagai macam teknik di antaranya adalah teknik Simple Kriging dan Disjunctive Kriging. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan DTM untuk data magnetik dengan menggunakan kedua teknik ini dengan aproksimasi Gaussian Kernel dan Density Skew. Wilayah studi pada penelitian ini adalah wilayah Komopa, Kabupaten Painai, Provinsi Papua yang merupakan wilayah Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia. Adapun data yang digunakan adalah data hasil survei geofisika udara yang dilakukan pada periode 1983-1984. Hasil pemodelan yang diperoleh dari kedua teknik tersebut selanjutnya dibandingkan dan diperoleh hasil bahwa teknik Disjunctive Kriging dengan aproksimasi Density Skew lebih baik daripada teknik Simple Kriging dengan aproksimasi Gaussian Kernels maupun Density Skew.Kata kunci: survei geofisika udara, magnetik, DTM, geostatistika, krigingABSTRACTIn data interpretation, airborne geophysical survey results generally need to be transformed into a digital terrain model (DTM). This is an effort to facilitate in understanding the condition of the whole of data. To make the DTM, many methods can be applied. One of them is Kriging geostatistical method. Application of Kriging geostatistical method can use various techniques such as Simple Kriging and Disjunctive Kriging technique. In this research DTM processing for magnetic data has been performed by using both of these techniques with Gaussian Kernel and Density Skew approximation. The study area in this study is the area of Komopa, Painai District, Papua Province which is the area of Work Contract of PT. Freeport Indonesia. The data used is the data of airborne geophysical survey conducted in the period 1983-1984. The modelling results from the two techniques were then compared and the results showed that the Disjunctive Kriging technique with Density Skew approximation is better than Simple Kriging techique with Gaussian Kernels and Density Skew approximation.Keywords: airborne geophysical survey, magnetic, DTM, geostatistics, kriging
Pemetaan Pola Tanam dan Kalender Tanam Padi Sawah menggunakan Teknik Pengindraan Jauh Hernawati, Rika; Harto, Agung Budi; Sari, Dewi Kania
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.85 KB) | DOI: 10.26760/rg.v2017i2.1768

Abstract

ABSTRAKPemantauan dan prakiraan hasil tanam padi sawah penting untuk dilakukan antara lain dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Saat ini, pemantauan pertumbuhan tanaman padi sawah dapat dilakukan dengan mengaplikasikan teknologi pengindraan jauh, antara lain dengan mendeteksi fenologi tanaman padi sawah yang terekam pada setiap piksel citra yang selanjutnya dapat digunakan untuk pemetaan pola tanam dan kalender tanam padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan algoritma deteksi fenologi padi sawah dengan menggunakan indeks vegetasi Enhanced Vegetation Index (EVI) dan Land Surface Water Index (LSWI) berkala yang diturunkan dari data citra MODIS, dengan menerapkan proses penapisan Gaussian. Penerapan teknik penapisan Gaussian pada data indeks vegetasi tersebut diharapkan dapat meminimalisasi derau, sehingga akan meningkatkan ketelitian hasil pendeteksian fenologi tanaman padi sawah. Wilayah studi mencakup 3 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat bagian utara, yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penapisan Gaussian pada metode deteksi fenologi padi sawah berbasis indeks vegetasi EVI dan LSWI berkala telah dapat meningkatkan ketelitian hasil deteksi tanggal-tanggal fenologis padi sawah. Keakuratan hasil estimasi luas tanam dan luas panen padi sawah divalidasi menggunakan data statistik dari Dinas Pertanian Kabupaten.Kata Kunci: deteksi fenologi, EVI, LSWI, penapisan GaussianABSTRACTMonitoring and forecasting yields of paddy rice are important to do, in order to maintain national food security. The current paddy crop growth monitoring can be done by applying remote sensing technology by detecting paddy phenology to produce the date of planting and harvest dates, which were recorded at each pixel of the digital image of rice field and can then be used for cropping pattern and planting calendar mapping. This research aims to develop a detection algorithm phenology paddy using vegetation indices Enhanced Vegetation Index (EVI) and Land Surface Water Index (LSWI) periodic image data derived from MODIS, by applying a Gaussian filtering process. The application of Gaussian filtering techniques to the data of vegetation indeces, EVI and LSWI, are expected to minimize the noise, thereby increasing the precision of detection of paddy rice crop phenology. The study area covers three districts in the northern part of West Java Province, i.e. Subang, Karawang and Bekasi. The results showed that the application of Gaussian filtering on the detection method of paddy rice phenology based on multitemporal vegetation indices EVI and LSWI can improve the precision of the detection of paddy phenological dates. The accuracy of the estimation results of the planting and harvested area of paddy were validated using statistical data from the District Agricultural Office.Keywords: phenology detection, EVI, LSWI, Gaussian filtering
Perubahan Garis Pantai di Pesisir Cirebon Berdasarkan Analisis Spasial Heriati, Aida; Husrin, Semeidi
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1455 KB) | DOI: 10.26760/.v2017i2.1764

Abstract

ABSTRAKInformasi kerusakan daerah Pesisir Utara Jawa bukan hal yang baru. Daerah pesisir Cirebon sebagai salah satu bagian Pesisir Utara Jawa mengalami permasalahan dinamika pesisir yang ditandai oleh erosi dan sedimentasi pantai. Erosi dan sedimentasi merupakan permasalahan mendasar dalam pengelolaan wilayah pesisir. Penelitian ini mengkaji kerusakan pesisir Cirebon ditinjau melalui perubahan garis pantai yang ditimbulkan oleh proses sedimentasi dan erosi yang terjadi secara alami ataupun akibat aktivitas manusia. Pengolahan data satelit Landsat tahun 1999 dan 2013 memberikan informasi sedimentasi dan erosi di sekitar pesisir Cirebon. Hasil perubahan garis pantai dari analisis satelit diverifikasi dengan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat pesisir yang dilakukan pada Juni 2013. Analisis memperlihatkan perubahan garis pantai di Pesisir Cirebon sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek hidro-oseanografi, morfologi pantai, dan aktivitas manusia. Hasil ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai kondisi pesisir di Cirebon yang dapat digunakan dasar dalam pengelolaan kerusakan wilayah pesisir sesuai dengan kondisi real di lapangan.Kata kunci: Cirebon, garis pantai, erosi, akresi, panturaABSTRACTThe damage of coastal area in Northen Java has been known for decades. As part of Northen Java Coastal, Cirebon coastal area suffered from severe damage due to erosion-abrasion phenomenon and turned to be a fundamental problem in coastal area management. This research analyses Cirebon coastal changes by analising shoreline changes induced by long term sedimentation and erosion processes. Landsat data in 1999 and 2013 are used in shoreline change analysis. The sattelite analysis results are verified by field observations and coastal communities interview in June 2013. The results show that the coastline dynamics of Cirebon are strongly influenced by hydro-oceanography aspects, coastal morphology and human activities. This result provides valuable information on the latest conditions of coastal area in Cirebon and this can be used as basis for land use management and future mitigation of costal areas.Keywords: Cirebon, coastlines, erosion, accretion, pantura
Analisis Efektivitas Bangunan Pelindung Pelabuhan Patimban dan Pantai Sekitar Melalui Tinjauan Hidro-Oseanografi Jade, R. M. Rizkike; Cahya Perbani, Ni Made Rai Ratih; Handiani, D. N.
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.498 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2017i2.1769

Abstract

ABSTRAKPemerintah Indonesia akan membangun pelabuhan baru dengan hierarki Pelabuhan Utama sebagai penopang Pelabuhan Tanjung Priok yang direncanakan akan dibangun di Patimban, Kabupaten Subang. Pembangunan pelabuhan membutuhkan kajian aspek teknis, salah satu di antaranya adalah bangunan pelindung pelabuhan. Penelitian ini bertujuan melakukan tinjauan hidro-oseanografi yang terdiri atas analisis tinggi gelombang, pelayaran, dan sedimentasi di area rencana pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai analisis efektivitas bangunan pelindung dermaga Pelabuhan Patimban dan pantai di sekitarnya. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa gelombang (yang dapat mencapai tinggi 1,5 meter) dan sedimentasi (berupa akresi dan abrasi) menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan pemilihan jenis bangunan pelindung pantai di Perairan Patimban. Struktur pelindung dermaga yang direncanakan dalam Rencana Induk Pelabuhan Patimban cukup efektif melindungi dermaga. Untuk pantai di sekitar pelabuhan direkomendasikan bangunan pelindung berupa jetty bertipe pendek untuk mengantisipasi pembelokan muara sungai yang diakibatkan aktivitas sedimentasi di muara Sungai Cipunagara dan penanaman hutan mangrove di sepanjang Pantai Patimban untuk mengatasi fenomena abrasi.Kata kunci: tinjauan hidro-oseanografi, bangunan pelindung pelabuhan, pelabuhan utamaABSTRACTGovernment of Indonesia plans to construct a new port as International Hub Port hierarchy which support Port of Tanjung Priok at Patimban, Subang District. The port construction needs technical aspects studies, such as coastal protection stuctures. This study aims to analyze the hydrooceanography factors (wave, vessel maneuverability, and sedimentation) on Port of Patimban plan area to find the effectivity of coastal protection stuctures to protect port and its coastal area. Based on analysis it is found that the wave (which can reach 1,5 metres high) and sedimentation (accretion and abrasion) will be the main factors to consider for determining the appropriate coastal protection structures in Patimban Waters. The coastal protection structures planned in the Patimban Port Master Plan are quite effective at protecting the port. For the Port of Patimban coastal area, protective building in the form of short-type jetty is recommended to anticipate the deflection of Cipunagara River estuary caused by sedimentation. Besides that, planting mangroves along Patimban coastline will overcome the abrasion problem.Keywords: hidro-oceanography consideration, coastal protection structures, international hub port
Identifikasi Perubahan Garis Pantai dan Ekosistem Pesisir di Kabupaten Subang Handiani, Dian N; Darmawan, Soni; Hernawati, Rika; Suryahadi, Muhammad F; Aditya, Yohanes D
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.715 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2017i2.1765

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini adalah kajian awal dari valuasi ekonomi atas manfaat dan jasa ekosistem di pesisir Subang. Faktor-faktor utama dalam valuasi adalah keberadaan ekosistem dan perubahan di pesisir, serta manfaat dan jasa ekosistemnya. Estimasi perubahan garis pantai dihitung berdasarkan tumpang susun data satelit Landsat tahun 1988, 1996, 2003, dan 2016. Estimasi menunjukkan terjadi perubahan garis pantai sebesar 8,17 km sejak tahun 1988-2013. Perubahan tersebut didominasi oleh sedimentasi dan abrasi sepanjang pantai. Sedimentasi tertinggi terjadi di Kecamatan Pusakanagara (869,9 ha) dan Blanakan (725,4 ha), serta abrasi tertinggi terjadi di Kecamatan Legonkulon (885,8 ha). Ekosistem alami yang berubah dan dimanfaatkan secara intensif di pesisir Subang adalah kawasan estuari dan mangrove. Sehingga mengakibatkan penurunan fungsi ekologi pada ekosistem tersebut. Adapun lahan tambak sebagai ekosistem buatan yang menggantikan kawasan mangrove, hanya berfungsi sebagai penyedia kebutuhan pangan. Penelitian ini menunjukkan perlunya valuasi ekonomi atas lahan mangrove versus budidaya tambak di Kecamatan Legonkulon, serta kawasan estuari yang berfungsi sebagai sarana transportasi di Kecamatan Pusakanagara.Kata kunci: garis pantai, ekosistem pesisir, erosi, sedimentasi, SubangABSTRACTThis research is a preliminary study for economic valuation of coastal services and goods in Subang Regency. Main factors in the valuation are ecological existing, changing, services and goods of coastal ecosystem. Coastline changes estimation was based on the overlay of Landsat satellite image at year of 1988, 1996, 2003, and 2016. Estimation shows since year of 1988 to 2013 there is changing of coastline around 8,17 km. The changes are dominantly caused by coastline sedimentation and abrasion. Higher sedimentation occured in Pusakanagara (869,9 ha) and Blanakan (725,4) Subdistrict, while highest abrasion occured in Legonkulon (885,8 ha) Subdistrict. Estuary and mangrove forests are natural ecosystem that had been used intensively and changing very excessively in this region. These changing causes degradation in functions of these ecosystems. Meanwhile, changing of mangrove forest into aquaculture only provides food. This research shows the necessity in economic valution of mangrove forest versus aquaculture in Legonkulon Subdistrict, and also estuary as transportation function in Pusakanagara Subdistrict.Keywords: coastline, coastal ecosystem, erosion, sedimentation, Subang
Pengaruh Jenis Target Sasaran Bidikan pada Pengukuran Jarak Hasil Pengukuran Electronic Total Station Reflector-less -, Rinaldy; Setiadi, A.S.; Basyid, M.A.
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.868 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2017i2.1770

Abstract

ABSTRAKElectronic Total Station (ETS) merupakan gabungan dari alat ukur sudut dan jarak digital serta unit pemrosesan dan unit perekaman data. ETS Reflector-less merupakan sistem pada ETS untuk Electronic Distance Meter (EDM) atau alat pengukur jarak tanpa reflector. Spesifikasi ketelitian jarak reflector-less pada alat ETS Hi-Target ZTS 320R adalah sebesar (3mm + 2ppm x D) mm, dimana D adalah panjang jarak ukuran dalam satuan kilometer. Pada penelitian ini dilakukan kajian pengaruh jenis target terhadap kualitas hasil pengukuran ETS Reflector-less. Perbandingan jarak antara pita ukur baja dan ETS reflector-less dilakukan sebanyak 30 kali dengan jarak 20 m, 30 m, dan 50 m untuk masing-masing jenis target tembok bangunan, besi, kayu dan tanah. Hasil yang diperoleh ketelitian jarak reflector-less untuk jenis target tembok bangunan sebesar ± 0.002 m, jenis target besi sebesar ± 0.002 m, jenis target kayu sebesar ± 0.001 m, dan jenis target tanah sebesar ± 0.002 m.Kata kunci: ketelitian, jarak, reflector-less, ETS Hi-Target ZTS 320RABSTRACTElectronic Total Station (ETS) is a combination of reflector-less digital angle and distance measuring devices as well as processing units and data recording units. Reflector-less is a system on ETS for Electronic Distance Meter (EDM) or a distance meter without reflector. The specification of the accuracy of the reflector-less distance on the ETS Hi-Target ZTS 320R is equal to (3mm + 2ppm x D) mm, where D is the length of the distance distance in kilometers. This research aims to study the influence of the type of target on the accuracy of measurement results derived from ETS Reflector-less. The comparison of distance measurements between steel measuring tape and ETS reflector-less were performed 30 times with spacing of 20 m, 30 m, and 50 m for each target type, i.e building wall, iron, wood and soil. The accuracy of the ETS reflector-less distance for the building wall target type is ± 0.002 m, the target type of iron is ± 0.002 m, the target type of wood is ± 0.001 m, and the target type of land is ± 0.002 m.Keywords: accuracy, distance, reflector-less, ETS Hi-Target ZTS 320R
Pemetaan Pola Tanam dan Kalender Tanam Padi Sawah menggunakan Teknik Pengindraan Jauh Rika Hernawati; Agung Budi Harto; Dewi Kania Sari
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemantauan dan prakiraan hasil tanam padi sawah penting untuk dilakukan antara lain dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Saat ini, pemantauan pertumbuhan tanaman padi sawah dapat dilakukan dengan mengaplikasikan teknologi pengindraan jauh, antara lain dengan mendeteksi fenologi tanaman padi sawah yang terekam pada setiap piksel citra yang selanjutnya dapat digunakan untuk pemetaan pola tanam dan kalender tanam padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan algoritma deteksi fenologi padi sawah dengan menggunakan indeks vegetasi Enhanced Vegetation Index (EVI) dan Land Surface Water Index (LSWI) berkala yang diturunkan dari data citra MODIS, dengan menerapkan proses penapisan Gaussian. Penerapan teknik penapisan Gaussian pada data indeks vegetasi tersebut diharapkan dapat meminimalisasi derau, sehingga akan meningkatkan ketelitian hasil pendeteksian fenologi tanaman padi sawah. Wilayah studi mencakup 3 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat bagian utara, yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penapisan Gaussian pada metode deteksi fenologi padi sawah berbasis indeks vegetasi EVI dan LSWI berkala telah dapat meningkatkan ketelitian hasil deteksi tanggal-tanggal fenologis padi sawah. Keakuratan hasil estimasi luas tanam dan luas panen padi sawah divalidasi menggunakan data statistik dari Dinas Pertanian Kabupaten.Kata Kunci: deteksi fenologi, EVI, LSWI, penapisan GaussianABSTRACTMonitoring and forecasting yields of paddy rice are important to do, in order to maintain national food security. The current paddy crop growth monitoring can be done by applying remote sensing technology by detecting paddy phenology to produce the date of planting and harvest dates, which were recorded at each pixel of the digital image of rice field and can then be used for cropping pattern and planting calendar mapping. This research aims to develop a detection algorithm phenology paddy using vegetation indices Enhanced Vegetation Index (EVI) and Land Surface Water Index (LSWI) periodic image data derived from MODIS, by applying a Gaussian filtering process. The application of Gaussian filtering techniques to the data of vegetation indeces, EVI and LSWI, are expected to minimize the noise, thereby increasing the precision of detection of paddy rice crop phenology. The study area covers three districts in the northern part of West Java Province, i.e. Subang, Karawang and Bekasi. The results showed that the application of Gaussian filtering on the detection method of paddy rice phenology based on multitemporal vegetation indices EVI and LSWI can improve the precision of the detection of paddy phenological dates. The accuracy of the estimation results of the planting and harvested area of paddy were validated using statistical data from the District Agricultural Office.Keywords: phenology detection, EVI, LSWI, Gaussian filtering
Perubahan Garis Pantai di Pesisir Cirebon Berdasarkan Analisis Spasial Aida Heriati; Semeidi Husrin
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKInformasi kerusakan daerah Pesisir Utara Jawa bukan hal yang baru. Daerah pesisir Cirebon sebagai salah satu bagian Pesisir Utara Jawa mengalami permasalahan dinamika pesisir yang ditandai oleh erosi dan sedimentasi pantai. Erosi dan sedimentasi merupakan permasalahan mendasar dalam pengelolaan wilayah pesisir. Penelitian ini mengkaji kerusakan pesisir Cirebon ditinjau melalui perubahan garis pantai yang ditimbulkan oleh proses sedimentasi dan erosi yang terjadi secara alami ataupun akibat aktivitas manusia. Pengolahan data satelit Landsat tahun 1999 dan 2013 memberikan informasi sedimentasi dan erosi di sekitar pesisir Cirebon. Hasil perubahan garis pantai dari analisis satelit diverifikasi dengan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat pesisir yang dilakukan pada Juni 2013. Analisis memperlihatkan perubahan garis pantai di Pesisir Cirebon sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek hidro-oseanografi, morfologi pantai, dan aktivitas manusia. Hasil ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai kondisi pesisir di Cirebon yang dapat digunakan dasar dalam pengelolaan kerusakan wilayah pesisir sesuai dengan kondisi real di lapangan.Kata kunci: Cirebon, garis pantai, erosi, akresi, panturaABSTRACTThe damage of coastal area in Northen Java has been known for decades. As part of Northen Java Coastal, Cirebon coastal area suffered from severe damage due to erosion-abrasion phenomenon and turned to be a fundamental problem in coastal area management. This research analyses Cirebon coastal changes by analising shoreline changes induced by long term sedimentation and erosion processes. Landsat data in 1999 and 2013 are used in shoreline change analysis. The sattelite analysis results are verified by field observations and coastal communities interview in June 2013. The results show that the coastline dynamics of Cirebon are strongly influenced by hydro-oceanography aspects, coastal morphology and human activities. This result provides valuable information on the latest conditions of coastal area in Cirebon and this can be used as basis for land use management and future mitigation of costal areas.Keywords: Cirebon, coastlines, erosion, accretion, pantura
Analisis Efektivitas Bangunan Pelindung Pelabuhan Patimban dan Pantai Sekitar Melalui Tinjauan Hidro-Oseanografi R. M. Rizkike Jade; Ni Made Rai Ratih Cahya Perbani; D. N. Handiani
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemerintah Indonesia akan membangun pelabuhan baru dengan hierarki Pelabuhan Utama sebagai penopang Pelabuhan Tanjung Priok yang direncanakan akan dibangun di Patimban, Kabupaten Subang. Pembangunan pelabuhan membutuhkan kajian aspek teknis, salah satu di antaranya adalah bangunan pelindung pelabuhan. Penelitian ini bertujuan melakukan tinjauan hidro-oseanografi yang terdiri atas analisis tinggi gelombang, pelayaran, dan sedimentasi di area rencana pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai analisis efektivitas bangunan pelindung dermaga Pelabuhan Patimban dan pantai di sekitarnya. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa gelombang (yang dapat mencapai tinggi 1,5 meter) dan sedimentasi (berupa akresi dan abrasi) menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan pemilihan jenis bangunan pelindung pantai di Perairan Patimban. Struktur pelindung dermaga yang direncanakan dalam Rencana Induk Pelabuhan Patimban cukup efektif melindungi dermaga. Untuk pantai di sekitar pelabuhan direkomendasikan bangunan pelindung berupa jetty bertipe pendek untuk mengantisipasi pembelokan muara sungai yang diakibatkan aktivitas sedimentasi di muara Sungai Cipunagara dan penanaman hutan mangrove di sepanjang Pantai Patimban untuk mengatasi fenomena abrasi.Kata kunci: tinjauan hidro-oseanografi, bangunan pelindung pelabuhan, pelabuhan utamaABSTRACTGovernment of Indonesia plans to construct a new port as International Hub Port hierarchy which support Port of Tanjung Priok at Patimban, Subang District. The port construction needs technical aspects studies, such as coastal protection stuctures. This study aims to analyze the hydrooceanography factors (wave, vessel maneuverability, and sedimentation) on Port of Patimban plan area to find the effectivity of coastal protection stuctures to protect port and its coastal area. Based on analysis it is found that the wave (which can reach 1,5 metres high) and sedimentation (accretion and abrasion) will be the main factors to consider for determining the appropriate coastal protection structures in Patimban Waters. The coastal protection structures planned in the Patimban Port Master Plan are quite effective at protecting the port. For the Port of Patimban coastal area, protective building in the form of short-type jetty is recommended to anticipate the deflection of Cipunagara River estuary caused by sedimentation. Besides that, planting mangroves along Patimban coastline will overcome the abrasion problem.Keywords: hidro-oceanography consideration, coastal protection structures, international hub port

Page 1 of 2 | Total Record : 14